Minggu, 13 Juli 2014

GILDAE

 
"Tanpa puisi, hidup bisa jadi sebuah kesalahan," aku mengatakannya begitu saja kepadamu. Anak-anak sudah berangkat ke sekolah. Aku duduk di meja besar dengan tumpukan kertas menggunung di atasnya. Secangkir kopi yang kau seduh pagi tadi telah dijoki. Kamu duduk di depanku, di samping jendela dimana semburat mentari menerobos dari balik dedaunan di kebun belakang. Sesekali kamu menyembulkan muka dari balik kanvas. Aku menulis puisi untukmu, dan kamu melukis untukku. "Tanpa lukisan, hidup pastinya membosankan," balasmu. Aku menatapmu. "Dan tanpamu, hidup adalah kematian." Kamu tersipu. Duh Gusti...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar