Minggu, 06 Juli 2014

MASBUK

 
Kamu seperti pengantin kesunyian, Nun. Tapi aku tak bisa mengejamu diam-diam. Hari sudah malam, dan bacaanku harus dikeraskan. Kita masih punya kesempatan, sampai rakaat terakhir dipungkasi salam. Kamu hanya perlu mengaminiku. Mari kelak kita akhiri ini dengan tadarus bersama, seperti pernah kita lakukan pada Ramadhan tahun itu. Kita saling membacakan ayat-ayat cinta yang sublim dan mendalam. Malaikat juga tahu, aku sedang memanjangkan rakaat terakhir ini, untukmu. Segeralah masbuk, Nun.
 
Yogyakarta, 4 Juli 2014

1 komentar:

  1. sangat menyentuh, sangat mendalam... perlu tafakkur untuk membuatnya.
    religius yang romantis....

    BalasHapus