#NUNPOEM 02
Dinihari. Hujan puisi. Kata-kata tumpah. Ingatan basah. Harapan
menggenang. Doa-doa mengalir. Ah, masih kuingat cahaya di situ matamu,
pada tepi subuh itu. Orang-orang bergegas ke masjid. Kita menandaskan
sahur. Seperti pernah kutulis, keadilan adalah dinihari, ketika gelap
telah tergelincir, namun fajar belum menyingsing. Dan seperti pagi di
pinggir jembatan itu, dinihari ini masih kusebut namamu, dari atas tikar
ini. Nun... #nunpoem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar