Rabu, 17 September 2014

#NUNPOEM 07


Sebuah puisi, meminjam Robert Prost, dimulai dari tenggorokan yang tercekat. Ah, itu persis seperti malam ketika aku bertandang padamu, hari itu, Nun. Malam terkutuk yang melahirkan puisi tak berkesudahan. Ya, setiap kutukan puitis sepertinya memang hanya bisa diobati dengan terapi puisi. Sebab, seperti ditadaruskan Paul ValĂ©ry, tak ada puisi yang pernah selesai, hanya ditinggalkan. Duh...‪#‎nunpoem‬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar