Kamis, 19 Juni 2014

SEDUH



rindu ini petang
selalu mengigaukan
malam yang panjang
agar kau mengenalku
bukan dengan ingatan yang gagu
seperti kau sering membuatku
termangu kemarin

cintaku bukan fiksi
seperti pagi yang sebentar
dan bertandang penuh gentar
ini cinta yang sungguh
tak pernah mencemaskan waktu

aku tahu, ini bukan cangkir pertamaku
dan kamu adalah kopi buleleng
yang harus diseduh
sedikit demi sedikit

lidahku dan lidahmu,
sudah sama-sama pahit
dan tak lagi percaya
pada gula yang legit
aku janji menyeduhnya
dengan seksama,
nun

tabanan-sanur, 19 juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar