cinta terbaik hadir di rembang petang setelah daun ketapang berguguran dan kembang-kembang sesaji melayu
senja akan memanggil malam yang tak terulang lagi itu dimana secangkir kopi melarut bertingkap ingatan
pada sebuah kedai nasib berhenti ditulis menjadi percakapan-percakapan puitis yang tak bisa ditidurkan
aku mengingat rambutmu terikat dengan secarik senyum yang tak mudah pupus tapi, setiap mentari menyusup pucuk-pucuk palem di depan kamarku kamu sudah pergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar