Bagi
para penyendiri yang tertutup, gairah terhadap kedekatan terasa
ganjil, seganjil hubungan perkawinan antara Einstein dan Mileva.
Sayangnya orang-orang ganjil itu mengetahui tempat paling nyaman
dimana ketertutupan dan kesendirian mereka tak akan pernah diusik:
perpustakaan.
Di
antara kepungan rak, kegaduhan paling sunyi dengan mudah akan
ditemui. Mereka adalah orang-orang yang sibuk bercakap dengan dirinya
sendiri, menciptakan kembali dunia sekelilingnya di balik kernyit
dahi, dan menghidupi dunia itu dengan medan imajinasinya. Percakapan
tak melesat melalui frekuensi suara, tapi lewat gestur dan desah.
Kegaduhan yang terdengar hanya detak jantung dan tarikan nafas.
Lainnya adalah kegaduhan yang sunyi, tersembunyi di balik ingatan dan
kacamata.
Bagi
para penyendiri yang tertutup, gairah terhadap kedekatan terasa
ganjil. Mereka sebenarnya memiliki jalan untuk merasuk ke tembok
paling tebal dan dingin sekalipun, menerobos tubir jendela yang tak
tergapai, atau lorong-lorong bawah tanah yang himpit dan lembab. Tapi
mereka juga selalu memiliki jalan untuk keluar dan melarikan diri:
kesunyian dan kesendirian. Karena itulah kekaguman dan kecurigaan
kadang sekaligus disematkan pada mereka.
Para
penyendiri adalah orang yang mengetahui banyak hal kecuali kedekatan.
Dan percayalah, mereka juga sering merasa tidak nyaman dengan keadaan
itu, seperti yang kadang dilihat Basso dari Einstein. Tentu, cara
untuk menarik mereka agar terlibat dalam kedekatan tidak dengan
membakar gedung-gedung perpustakaan. Sebab, bukankah hati juga adalah
sebuah perpustakaan, dimana masih banyak kitab belum dibaca dan
diterjemahkan? Kadang mereka hanya perlu diyakinkan bahwa beberapa
terjemahan dan jilid dari buku yang tidak lengkap di perpustakaan
mereka ada di perpustakaan lainnya. Ketidaksempurnaan adalah
kesempurnaan itu sendiri. Sehingga di sebuah pintu masuk perpustakaan
perlu ditulis besar-besar kalimat lirih berikut:
Kenapa
Tuhan memberi kita dua mata dan dua telinga, tapi hanya satu hati?
Karena
yang satunya lagi harus kita temukan pada orang lain yang akan
menjadi pasangan kita. #prosa02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar