Aku
mimpi makan apel. Warnanya merah marun. Manis menggigit. Aku sudah
merasakan kelezatannya meski baru kutatap. Begitu segarnya, sampai
aku tak tega mengupas apel itu. Aku takut, tiap goresan pisau yang
kukenakan akan mencederai warnanya. Tiap sentuhan udara akan mengubah
segar dagingnya. Kenapa kelezatan apel hanya bisa hadir lewat goresan
pisau? Bisakah kita menikmati tanpa harus mengupas, menguliti.
Kutatap apel itu. Ia masih merah marun. Saat ingin kupegang, aku
terbangun.
Aku
terduduk di tepi ranjang. Aku berpikir, apakah aku harus merasa
menyesal karena belum sempat menyentuhnya? Layakkah aku merasa
kehilangan atas apa yang sebenarnya tak kumiliki? Kupeluk lutut
seperti biasanya.
Aku
beranjak, pergi ke kamar mandi. Kecipak air dan sebait lagu terlantun
dari pojokan kamar kecil itu. #prosa08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar