Senin, 06 Maret 2023

BEDAK-BEDAK MAHAL



















"Sebenarnya kamu lebih suka aku berdandan, atau tampil apa adanya?" tanya perempuan itu, sembari merapikan bulu matanya.


Lelaki itu, yang duduk di tepi jendela, menurunkan koran yang sedang dibacanya. Dahinya sedikit mengernyit.

"Kamu ingin jawaban jujur, atau jawaban yang menyenangkan?!" ia balik bertanya.

"Jawaban jujur," ujar perempuan itu.

"Oh, kalau jawaban jujur, aku tentu lebih suka saat kamu sedang tidak memakai apa-apa," jawab lelaki itu.

Perempuan itu melemparkan pensil alis ke arah lelaki itu.

"Kamu tuh," ujarnya, sembari terkekeh. "Ayolah, aku ingin mendengar pendapatmu," rajuknya kemudian.

Lelaki itu menarik nafas sebentar.

"Kamu tahu, terlalu cantik kadang tidak bagus untuk perempuan."

"Kenapa begitu?"

"Karena terlalu cantik bisa menghambat perkembangan, atau menutupi hal-hal menarik lainnya yang bisa dimiliki seorang perempuan," ujar si lelaki, sembari mendekati perempuan itu.

"Misalnya?"

"Misalnya selera humor. Bedak-bedak mahal itu jelas telah membuat selera humormu jatuh merosot," kata lelaki itu, sembari memeluk perempuannya.

"Oya?!"

"Ya! Padahal, aku lebih suka melihat gaunmu yang merosot."

Perempuan itu menyikutkan lengannya. Si lelaki pura-pura mengaduh. #nunpoem

Karawang, 16 September 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar