Senin, 06 Maret 2023

PIANO DAN VESPA TUA












"Aku ingin ada sebuah piano di ruang tengah rumahku," katamu, malam itu.


"Kenapa piano?" tanyaku.

"Karena piano itu mirip kehidupan. Bukankah apa yang keluar dalam hidup, semua tergantung pada apa yang kita mainkan?" ujarmu.

"Hmm..."

"Lalu apa yang kamu inginkan ada di rumah?" tanyamu.

"Aku ingin sebuah Vespa tua berwarna biru dongker di garasiku."

"Kenapa Vespa? Dan tua lagi, he he he..." tanyamu, dengan nada menggemaskan.

"Menjadi tua tak pernah membuat sebuah Vespa kehilangan nilainya," jawabku.

"Ah, ya, ya. Persis seperti dirimu, Tuan Serius," godamu. Kali ini dengan nada mencemaskan.

Ya, men-ce-mas-kan. Aku selalu cemas jika mendengarkan nada-nada semacam itu. Aku cemas bakal kehilangan kontrol...

Di sini, hari ini, setiap kali melihat piano, aku selalu teringat percakapan itu.

Ke mana aku harus mengantarkan piano yang kau impikan, sejak aku kehilangan alamatmu, Nun?! #nunpoem

Palmerah, 8 Mei 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar