Malam berkemas pergi. Tunggu aku kembali, katanya, sebelum hilang ditelan pintu depan. Aku tak menghiraukannya. Pelan-pelan kubuka jendela kamar. Dinihari, yang sejak tadi mengintip, segera melompat masuk. Aku kedinginan, bisiknya. Segera kumatikan lampu kamar dan memeluknya dalam selimut. #solitude
Jakarta, 22 Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar