"Sejujurnya, apa yang kamu pikirkan mengenai hubungan kita, ketika kamu sendiri sebenarnya belum pulih?"
"Kamu ingin tahu?!"
"Sejujurnya, aku sedang krisis."
"Aku tahu. Itulah, makanya fokus saja pada krisismu itu. Tak perlu berpikir soal jangka panjang dulu."
"Aku pikir juga begitu. Hei, kamu tahu?!"
"Ada apa, Tuan yang sedang krisis?"
"Ayolah, jangan menggodaku begitu..."
"Aku mendengarkanmu."
"Kamu tahu, ibarat krisis mata uang, aku sedang melemah di hadapanmu."
"Terus?"
"Sementara, hubungan kita saat ini seperti sistem devisa bebas. Kamu bebas datang atau pergi sesukamu."
"Lalu?!"
"Itu membuatku gampang rontok setiap saat."
"And?!"
"Padahal, setiap hari, rinduku padamu terus mengalami inflasi."
"So?!"
"Maukah kau memberiku sedikit pinjaman lunak, untuk meringankan krisisku?"
"Apa itu??? ... Hah?! Ah, kau..."
Malam terus beranjak naik. #nunpoem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar