Di
sebuah kedai, pada petang yang bertenaga, lewat seorang perempuan
lelaki itu menemukan bahwa Adam Smith telah membuat sebuah
kekeliruan. Individuasi tanpa motif sosial yang hadir lebih dulu tak
akan banyak memberikan kemanfaatan. Petang itu dia telah menemukan
salah satu rumusan penting dalam teori permainan.
Di
sebuah kedai pula, pada suatu malam, lewat seorang perempuan seorang
lelaki menemukan kalau dirinya telah jatuh cinta. Individuasi tanpa
kedekatan personal tak akan banyak memberikan kemanfaatan bagi
individu bersangkutan. Malam itu dia telah menemukan penemuan paling
penting dalam hidupnya.
Berpuluh
tahun kemudian, di Bangsal Konser Stockholm, Swedia, yang penuh
bunga-bunga, lelaki pertama memberikan pengakuan pada ribuan tamu
undangan,
“Aku selalu percaya akan angka, dalam persamaan dan logika yang membawa pada akal sehat. Tapi setelah seumur hidup mengejar, aku bertanya, ‘Apa logika sebenarnya? Siapa yang memutuskan apa yang masuk akal?’ Pencarianku membawaku ke alam fisik, metafisik, delusional, dan kembali. Telah kutemukan penemuan paling penting dalam karirku. Penemuan paling penting dalam hidupku. Hanya di persamaan misterius cinta, alasan logis bisa ditemukan.”
Di
belahan bumi lain, pada sebuah malam di pinggir jalan yang membelah
kota, lelaki yang lain membaca sebuah kalimat pada sebuah cangkang
compact disc yang baru saja dipinjamnya: everyone wants to
be finds. Dia membaca berulang-ulang sembari menyusuri trotoar
yang membisu. #prosa03