Kau bilang mencintai hujan, tapi kau memakai payung ketika ia jatuh. Kau bilang mencintai angin, tapi kau menutup jendela ketika ia bertandang. Kau bilang mencintai bulan, tapi kau tidur ketika ia muncul. Kau bilang mencintai mentari, tapi kau berteduh ketika ia menyengat.
Kau bilang mencintai air, tapi takut kebasahan. Kau bilang mencintai api, tapi takut kebakaran.
Kau bilang mengharapkan pagi, tapi jika ia datang kau selalu bergegas
pergi. Kau bilang merindukan petang, tapi jika ia muncul kau selalu terburu pulang.
Ah, kau ini bagaimana...
Yogyakarta, 9 Mei 2014
Ah, kau ini bagaimana...
Yogyakarta, 9 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar