Jumat, 09 Mei 2014

SURAT UNTUK PUISI


Puisi, aku berdoa, semoga harimu selalu penuh senyum, agar setiap orang yang berada di dekatmu merasakan sejuknya bermandikan cahaya yang kau pancarkan―seseorang yang tuturnya adalah puisi dan diamnya adalah lukisan.

Aku takkan pernah berhenti menyanjungmu, Puisi, karena setiap yang kukatakan tentangmu bukanlah sanjungan, melainkan sekadar gambar dari apa yang kulihat, dan rasa yang kukudap. Aku percaya, Tuhan telah memberiku mata dan rasa yang benar...

Kadang aku berdoa agar segera dibangunkan dari mimpi ini. Tapi segera kusadar kalau kamu bukanlah mimpi, Puisi. Kamu ada dan memang demikian adanya. Yang bisa kulakukan hanya menjadikan kehadiranmu sebagai tambahan energi untuk mengerjakan hidup ini. 

Terima kasih sudah hadir di dunia ini, Puisi. Kamu adalah kutukan terindah dalam hidupku.


Prosa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar