Senin, 06 Maret 2023

#NUNPOEM 32

 















Aku sudah berjalan jauh, tapi kenapa kau masih begitu dekat, Nun? #nunpoem

Karawang, 5 Januari 2021

#NUNPOEM 31

 












Debu yang melekat di buku itu seperti rindu, gampang bikin sesak paru-paru. #nunpoem

Karawang, 10 April 2020

#NUNPOEM 30























Aku sudah mundur berkali-kali, tapi entah kenapa selalu saja rindu untuk kembali... #nunpoem

Karawang, 4 Maret 2020 

#NUNPOEM 29























"Sendirian, aku dan engkau adalah buku yang kesepian. Bersamamu, kita bisa menjadi perpustakaan." #nunpoem

Senayan, 17 Maret 2019

#NUNPOEM 28























Orang-orang lalu lalang. Sebagian berjalan pulang. Sebagian pergi melanglang. Aku terduduk di sini menunggu terbang, Nun. Di pinggir pot bunga krisan. Tempat terakhir kita berpelukan. #nunpoem

Garuda Executive Lounge, Yogyakarta, 29 Mei 2018


PERTEMUAN

 

























mengapa begitu lama aku menemukanmu
teronggok sendirian di pojok berdebu
harusnya aku tau sejak dulu
kalau kau tak sejauh itu

aku sudah lelah mencarimu
jadi tak perlu lagi basa-basi itu

malam ini, maukah kau mampir ke kamarku
untuk menikmati secangkir kopi dan penyesalan
tentang mengapa kita begitu lama dipertemukan

Old Town, Jenewa, 25 Oktober 2016; 16.50

BUSA


"Kenapa kamu tak pernah beranjak?"

Perempuan itu bertanya sembari mencuci piring bekas makan malam.

"Apa yang pernah terjadi sebenarnya bisa membuatmu berada di tempat yang jauh, kini."

Ia berhenti sejenak, lalu menatap lelaki yang duduk di meja makan.

"Aku ingin memperjuangkanmu," ujar si lelaki, sembari membawa bekas gelas minumnya, menghampiri perempuan semampai berkaos putih itu.

"Kenapa kamu masih memperjuangkanku?"

Perempuan itu terus mencuci.

"Karena kamu adalah perempuan yang layak diperjuangkan," ujar si lelaki. Dia mengambil spons, lalu mencuci gelasnya sendiri.

Perempuan itu menatap lelaki yang kini berdiri di sampingnya. Masih dengan busa yang menggelembung di tangannya, ia mencubit lelaki itu. Tak ada suara. Hanya keran air yang menyala. #nunpoem

Sanur, 18 Juni 2014